Segera Bangun TAJ Mall dan Kolam Renang Tertinggi di Dunia
Rabu, 16 Maret 2011 – 08:08 WIB
Memasuki tengah kota, tanda "for sale" di lahan kosong atau "di sini sedang dibangun proyek" juga bisa ditemukan di mana-mana. Tak jauh dari kantor perdana menteri di 4th Circle, misalnya, sedang dibangun apartemen baru. "Apartemen ini untuk kalangan menengah ke atas," ungkap Makhrouf Hameed, salah seorang pengawas bangunan.
Kondisi negara yang relatif aman dan stabil memang menjadi modal menguntungkan bagi Jordania untuk mengail investasi. Bahkan di tengah gejolak revolusi Arab seperti sekarang ini. Hanya ada demo-demo anti pemerintah tak masif yang biasanya berlangsung seusai salat Jumat.
Dua hari lalu (12/3) juga ada demo kaum Salafi yang menuntut pembebasan rekan mereka yang ditahan pemerintah tepat di taman 4th Circle. Tapi, pesertanya hanya sekitar 100 orang. Sehari sebelumnya malah ada aksi jalanan jauh lebih besar yang justru mendukung rezim Raja Abdullah II di depan kantor radio dan televisi Zordan. Pesertanya sekitar 5 ribu orang.
Namun, semua demonstrasi itu berlangsung tertib. Sejak api revolusi membakar dari Tunisia pada Desember lalu, hanya sekali ada kerusuhan karena bentrokan antara kalangan anti dan pro pemerintah pada 28 Januari. Tercatat delapan orang mengalami luka-luka.
Guncangan revolusi di kawasan Arab dan kesulitan ekonomi tak menghentikan langkah Raja Jordania Abdullah II untuk menjadikan Amman sebagai ibu kota
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408