Segera Ekstradisi Jagal Bosnia ke Belanda
Sabtu, 28 Mei 2011 – 08:48 WIB
BEOGRAD - Dalam waktu dekat, pemerintah Serbia akan mengekstradisi Ratko Mladic ke Belanda. Kemarin (27/5), tim dokter yang memeriksa kondisi fisik mantan jenderal 69 tahun tersebut menyatakan bahwa dia sehat. Dengan demikian, proses hukum terhadap penggagas pembantaian 8.000 muslim di Srebrenica itu bisa dilanjutkan. Kemarin, tim kuasa hukum Mladic menyatakan tidak terima dengan keputusan Pengadilan Khusus Kejahatan Perang Serbia. Karena itu, mereka akan mengajukan banding dalam waktu tiga hari. Sesuai instruksi Mladic, mereka bakal berusaha keras menolak ekstradisi. "Senin nanti, kami akan mengajukan banding atas keputusan hari ini," ujar Milos Saljic, pengacara Maldic.
"Kondisi kesehatan Ratko Mladic sangat baik dan memenuhi syarat untuk bisa menjalani persidangan. Kami juga sedang mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus ekstradisi," kata Hakim Maja Kovacevic dalam jumpa pers di Pengadilan Khusus Kejahatan Perang Serbia kemarin. Tapi, dia tak mengingkari kenyataan bahwa Mladic memang pernah mengidap beberapa penyakit berat.
Baca Juga:
Berdasar keterangan dokter, penyakit kronis yang pernah menghinggapi Mladic, tak akan mengganggu proses hukum terhadapnya. Karena itu, Kovacevic yakin Mladic akan segera pindah ke Den Haag, Belanda, untuk menjalani sidang. Dalam berkas dakwaan, Pengadilan Kriminal Internasional untuk Yugoslavia (ICTY) menuding Mladic melakukan kejahatan perang, pembantaian dan kekerasan terhadap kemanusiaan.
Baca Juga:
BEOGRAD - Dalam waktu dekat, pemerintah Serbia akan mengekstradisi Ratko Mladic ke Belanda. Kemarin (27/5), tim dokter yang memeriksa kondisi fisik
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer