Segera Ekstradisi Jagal Bosnia ke Belanda
Sabtu, 28 Mei 2011 – 08:48 WIB
Menurut mereka, buron nomor satu Serbia selama 16 tahun terakhir tersebut terlalu sakit untuk menjalani proses hukum. Apalagi, menjalani sidang di Den Haag yang jelas akan menguras banyak tenaga dan pikiran. Sebelumnya, Darko Mladic, putra Mladic, juga menyatakan hal yang sama. "Saya memang bukan dokter, tapi menurut saya, kesehatan ayah saya sedang tidak prima saat ini," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Darko juga menegaskan bahwa sang ayah tidak bersalah. "Ayah saya tidak melakukan kejahatan-kejahatan yang dituduhkan kepadanya," tandasnya. Pernyataan tersebut kembali ditegaskan tim kuasa hukum Mladic usai mendengar keputusan pengadilan Serbia kemarin. Mereka pun menolak dokumen dari ICTY yang berisi dakwaan resmi terhadap Mladic.
Setelah tertangkap dalam sebuah razia di Desa Lazarevo Kamis dini hari lalu (26/5), Mladic langsung dibawa ke Beograd. Dia dijadwalkan untuk langsung menjalani hearing ekstradisi. Tapi, atas permintaan keluarga melalui kuasa hukum, hearing ditunda. Keluarga menyatakan bahwa kondisi Mladic terlalu lemah untuk menjalani hearing. "Beliau bahkan tak sanggup berbicara," ujar Saljic saat itu.
Menurut Darko, ayahnya sempat dua kali terkena stroke saat berada dalam pelarian. Akibatnya, tangan kanan sang ayah lumpuh. Tidak hanya itu, rekan Radovan Karadzic itu juga dikabarkan sulit berbicara. "Karena itulah ayah saya rutin melakukan tes medis ke rumah sakit. Dia beberapa kali menjalani rekam jantung dan pemeriksaan kepala," ujarnya. Dia berharap, pengadilan bersedia merujuk ayahnya ke rumah sakit. (AP/AFP/BBC/hep/ami)
BEOGRAD - Dalam waktu dekat, pemerintah Serbia akan mengekstradisi Ratko Mladic ke Belanda. Kemarin (27/5), tim dokter yang memeriksa kondisi fisik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer