Segera Sikat Anak Buah Santoso, Usut Asal Senjata
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku sudah berkomunikasi dengan Kapolda Sulawesi Tengah terkait tewasnya Santoso, diterjang timah panas tim Tinombala, gabungan TNI dan Polri.
Menurut Tjahjo, dari penjelasan Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi, kepastian tewasnya Santoso sudah 90 persen. Sisanya menunggu hasil identifikasi.
"Menurut kapolda 90 persen identifikasi awal dan kesaksian itu benar Santoso dan Basri. Sekarang kan sudah masuk rumah sakit lagi cek DNA, gigi dan sebagainya," kata Tjahjo di gedung DPR Jakarta, Selasa (19/7).
Kalau memang benar yang dilumpuhkan Tim Tinombala salah satunya Santoso, Tjahjo berharap ke depan tim tersebut segera membereskan pengikut pentolan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tersisa.
"Saya minta mudah-mudahan tim yang dibentuk oleh kepolisian, densus, TNI segera menuntaskan sisa-sisa para pengikutya, sehingga stabilitas di Palu dan Sulteng dan Sulawesi pada umumnya cepat pulih, daerah bisa cepat proses pembangunan," kata mantan Sekjen DPP PDIP itu.
Walaupun masih ada tersisa beberapa kelompok lain, tambah Tjahjo, keberhasilan melumpuhkan Santoso merupakan prestasi kepolisian dan TNI. Ke depan, harus diusut bagaimana kelompok seperti ini bisa eksis dan bisa mendapat persenjataan.
"Harus dikejar bagaimana proses masuknya senjata, dari mana, apakah dari perbatasan Filipina, atau impor dari mana. Atau memang ada pasokan. Ini harus lebih komprehensif, ditelah," pungkas Tjahjo.(fat/jpnn)
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku sudah berkomunikasi dengan Kapolda Sulawesi Tengah terkait tewasnya Santoso, diterjang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi