Sehari 169 Meninggal Akibat TB
Indonesia Turun ke Peringkat Lima
Jumat, 25 Februari 2011 – 06:50 WIB
Menurut Tjandra, untuk menangani kasus TB, kementerian menggalakkan program rumah sakit yang tersambung dengan Puskesmas. Namun, Tjandra menambahkan, untuk saat ini program tersebut memang belum berjalan optimal. "Baru 38 persen dari rumah sakit yang ada, tapi itu terus kita upayakan dengan sosialisasi," kata dia.
Tjandra mengatakan, angka kematian akibat TB di Indonesia kini menurun secara signifikan. Penurunan tersebut termasuk signifikan. Pasalnya, pada 2001, jumlah yang meninggal mencapai 140 ribu jiwa. Sedangkan jumlah yang meninggal akibat TB pada tahun 2010 adalah 61 ribu jiwa atau 169 orang perharinya.
Secara terpisah Mission Leader Joint External TB Monitoring Mission (JEMM) Dr Japp Brocmans saat menyampaikan cukup banyak perbaikan dalam upaya pengendalian TB di Indonesia dan diakui secara global. Termasuk di antaranya penurunan peringkat dari 3 menjadi 5 pada daftar negara dengan beban TB terbesar di dunia.
JEMM beranggotakan pakar TB dari dalam dan luar negeri. Tim JEMM terdiri dari 17 pakar TB internasional, 27 pakar nasional dari mitra-mitra gerakan stop TB Partners dan 13 pakar dari National TB program (NTP) Indonesia. Misi evaluasi adalah berupaya menilai pengelolaan dan pelaksanaan NTP serta menindaklanjuti rekomendasi kegiatan JEMM pada April 2007.
JAKARTA - Indonesia berhasil melepaskan diri dari ancaman persebaran penyakit Tuberculosis (TB). Setelah 10 tahun menduduki peringkat ketiga dunia
BERITA TERKAIT
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS