Sehari Dijual Grand Theft Auto V Laku Rp 9,2 Triliun
jpnn.com - LOS ANGELES- Grand Theft Auto V mencatatkan diri sebagai video games paling laris dalam sejarah. Selama 24 jam penjualan yang dilakukan sejak Selasa (17/9), games yang banyak mengumbar aksi kekerasan ini laku mencapai USD 800 juta atau lebih dari Rp 9,2 triliun (USD 1= Rp 11.500).
Ini berarti "Grand Theft Auto V" berhasil menumbangkan rekor penjualan "Call of Duty II" yang pada penjualan perdana November 2012, terjual sampai USD 500 juta atau setara Rp 5,75 triliun di seluruh dunia. Grand Theft Auto V yang dirilis saat ini baru untuk konsol PS3 dan Vbox 360.
Seperti diberitakan Hollywood Reporter, Kamis (19/9), pengembang game Take-Two Interactive menyebut, pendapatan mereka akan makin bertambah sebab penggila games di Jepang dan Brasil secara resmi belum bisa membeli "Grand Theft Auto V."
Selain tercatat sebagai games yang paling banyak dibeli, Grand Theft Auto V juga tercatat sebagai game yang paling mahal dalam sejarah. Proses pembuatan dan promosinya menghabiskan dana USD 265 juta atau lebih dari Rp 3 triliun.
"Kami di Take-Two sangat gembira dengan respon awal penjualan Grand Theft Auto V. Kami berhasil membuat standar baru industri hiburan yangmerupakan paduan kreativitas, inovasi dan keunggulan," kata CEO Take-Two Strauss Zelnick.
Sejak Senin tengah malam, para maniak games Amerika Utara rela berkemah di depan 8.300 toko yang ditunjuk sebagai penjual resmi Grand Theft Auto V. Grand Theft Auto pertama dikembangkan oleh Rockstar North pada tahun 2008, dan selalu menuai sukses besar. (pra/jpnn)
LOS ANGELES- Grand Theft Auto V mencatatkan diri sebagai video games paling laris dalam sejarah. Selama 24 jam penjualan yang dilakukan sejak Selasa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan
- Equnix Apresiasi Penggerak Teknologi Mandiri di Indonesia