Sehari, Jasad Korban Dilumuri 35 Kg Kopi
Hilangkan Bau Amis
Selasa, 15 Mei 2012 – 08:11 WIB

Sehari, Jasad Korban Dilumuri 35 Kg Kopi
BOGOR- Tim Search and Resque (SAR) Gabungan yang mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 di Gunung Salak, membutuhkan sedikitnya 35 kilogram kopi setiap hari. Namun, kopi tersebut bukan untuk dikonsumsi, melainkan untuk menghilangkan bau amis yang ditimbulkan dari potongan jasad korban yang berhasil di evakuasi. Sementara itu, dalam proses evakuasi korban Sukhoi, Tim SAR Gabungan membutuhkan dana yang tak sedikit dalam dalam proses evakuasi. Untuk membiayai evakuasi ini, BPBD Kabupaten Bogor mendapat dukungan dana dari BPBD Provinsi. Namun, BPBD belum dapat menyebutkan nominal pasti, karena harga dan kebutuhan logistik sepanjang proses evakuasi terus mengalami fluktuasi.
Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Makmur Rojak, saat ini kebutuhan akan bubuk kopi menjadi sangat vital dan tak kalah penting dengan kebutuhan logistik lainnya. Terlebih, beberapa potongan jenazah korban yang telah dievakuasi mulai membusuk dan mengeluarkan bau yang menyengat.
“Setiap harinya kami menyiapkan sedikitnya 35 kilo bubuk kopi untuk ditaburkan di atas kantong jenazah dan di sekitar lokasi jatuhnya pesawat,” kata dia.
Baca Juga:
BOGOR- Tim Search and Resque (SAR) Gabungan yang mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 di Gunung Salak, membutuhkan sedikitnya
BERITA TERKAIT
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan