Sehari, Khatam Al Quran 1.590 Kali
Senin, 06 Agustus 2012 – 08:31 WIB

Foto: pln.co.id
JAKARTA - Tradisi Khataman Al Quran di Bulan Ramadhan di keluarga besar PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus bergulir. Acara yang dirintis oleh Dahlan Iskan sejak menjadi Dirut PLN "itu kembali dilakukan ini. Deputi Manajer Komunikasi PT PLN Disjaya Irwan Darwin menambahkan, dalam acara Khataman Al Quran kemarin, PLN mengundang 1.600 orang santri dan santriwati dari 12 lembaga penghafal Al Quran dari Jakarta dan sekitarnya. Sebagian diantaranya adalah penghafal Al Quran. "Dari jam 6 pagi sampai jam 5 sore tadi, tercatat sampai Khatam Al Quran 1.590 kali," ujarnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, acara Tadarus Al Quran sengaja diadakan untuk memberikan dorongan moral kepada karyawan-karyawan PLN, sekaligus untuk mengikis citra negatif bahwa BUMN hanyalah sarang koruptor. "BUMN tidak bisa hanya butuh sentuhan "duniawi, tapi juga butuh sentuhan rohani," ujarnya saat Khataman Al Quran di Kantor PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) kemarin (5/8).
Dahlan mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada manajemen PLN karena bersedia melanjutkan kegiatan yang dimulai tahun lalu. "Sebab, saya kan hanya mengalami satu kali saat (menjadi dirut) di PLN," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Tradisi Khataman Al Quran di Bulan Ramadhan di keluarga besar PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus bergulir. Acara yang dirintis oleh
BERITA TERKAIT
- Modena Pure Hub Dukung Gerakan Refill & Daur Ulang Plastik di CFD Sudirman
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo