Sehari, KPK Kirim 8 Tersangka ke Penjara
Kasus Korupsi di KJRI Kinabalu dan BLK
Sabtu, 18 Oktober 2008 – 08:06 WIB
Tidak berselang lama, KPK kembali menggiring enam tersangka ke tahanan. Mereka diangkut ke ruang tahanan dalam tiga mobil yang berbeda. Para tersangka itu, antara lain, mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bahrun Effendy serta Direktur PT Mulindo Agung Trikarsa Mulyono Subroto. Mereka ditahan di rutan yang berbeda, masing-masing di Rutan Mabes Polri dan Rutan Polres Jakarta Timur. Selain itu, Direktur PT Panton Pauh Putra Karnawi dan Direktur PT Suryantara Purnawibaya Vaylana Darmawan dijebloskan ke Rutan Polres Jakarta Pusat.
Baca Juga:
Bukan hanya itu. KPK juga menahan dua wanita pengusaha tersangka korupsi. Masing-masing dari PT Gita Vidya Hutama Ines Wulanari Setyawati dan pengusaha Erry Fuad. Keduanya bakal menjalani hari-harinya di Rutan Wanita Pondok Bambu. Penahanan itu dilakukan setelah KPK memeriksa mereka sejak sekitar pukul 09.00. Namun, sama sekali tidak ada keterangan yang keluar dari para tersangka itu.
Komisi menduga pengadaan alat berat dan bengkel untuk Balai Latihan Kerja (BLK) dilakukan melalui mekanisme penunjukan langsung. Para tersangka diduga telah merugikan negara hingga Rp 13,6 miliar. ''Uangnya berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Anggaran Biaya Tambahan 2004," ungkap Johan.
Sehubungan dengan kasus itu, beberapa hari sebelumnya (14/10) KPK juga memeriksa bekas Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Fahmi Idris. (git/kim)
JAKARTA - Deretan tersangka koruptor yang dijebloskan ke dalam tahanan makin bertambah panjang. Sepanjang Jumat (17/10), Komisi Pemberantasan Korupsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak