Sehari Penuh Belajar Pendidikan Karakter
Dengan pemberlakuan program ini, otomatis guru dituntut untuk bisa menguasai materi yang ada.
Hal ini, kata dia, tidaklah sulit mengingat guru hanya diminta lebih mengedepankan aktivitas anak didik.
”Sekolah harus kreatif. Tujuan kita membangun management berbasis sekolah. Sekolah kita beri otoritas penuh,” ujarnya.
Pada tahap awal, ditargetkan 1500 sekolah siap terlibat pada implementasi program ini. Kesiapan ini dinilai dari penerapan belajar mengajar di sekolah.
Seperti, sekolah sudah menerapkan proses belajar mengajar selama 8 jam. Lalu, proses belajar di sekolah lima hari dalam satu minggu.
”Memang masih ada kendala di lapangan. ada sekolah yang masih shift-shift-an. Ada pula yang fasilitas kurang memadai. Karenanya, ini tidak kita paksakan secara serempak langsung. Bertahap,”tuturnya.
Muhadjir mengatakan, sejumlah kabupaten/kota sudah mengajukan menjadi relawan.
Beberapa diantaranya Kabupaten Siak (Riau), Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bantaeng.
Mulai semester depan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengalokasikan waktu sehari penuh untuk pembelajaran pendidikan karakter
- Pram-Doel Dapat 50,07 Persen Suara, Puan Yakin Pilkada Jakarta Satu Putaran
- Ketua DPR Harap Calon Pimpinan KPK Tak Mempolitisasi Kasus
- Pendidikan Karakter dan Multikultur: Landasan Pembangunan Bangsa yang Tangguh
- Pimpin Konsolidasi PDIP di Jateng, Megawati Minta Kader Bergotong Royong Memenangkan Andika-Hendi
- KTKI Korban PHK Massal Mengadu ke Ombusdman, Minta Audiensi pada Puan Maharani & Komisi 9
- Sah! Ini Ruang Lingkup dan Mitra Kerja dari Komisi-Komisi di DPR