Seharusnya Balibo Five Tidak Dilarang
Sabtu, 05 Desember 2009 – 15:45 WIB
JAKARTA - Ketua Badan Pengurus Setara Institut Hendardi menegaskan seharusnya film Balibo Five menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, bukan malah dilarang penayangannya." Tidak ada alasan apa pun bagi Lembaga Sensor Film (LSF) untuk melarang pemutaran film Balibo Five," kata Hendardi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (5/11). Balibo Five merupakan film yang dibuat oleh sutradara Australia Rob Conolly diangkat dari kisah terbubuhnya lima jurnalis di wilayah perbatasan Timor Leste tahun 1975, saat meliput masuknya tentara Indonesia.Lima wartawan Australia, Selandia Baru dan Inggris adalah Greg Shackleton, Brian Peters, Malcolm Rennie, Gary Cunningham dan Toney Steward.
Menurutnya, seharusnya LSF memberikan izin penayangan film tersebut, sebagai media pembelajaran bagi masyarakat Indonesia tentang masa lalu yang kelam bagi masyarakat Indonesia. Karena, kata mantan aktivis Timor-timur ini, film Balibo Five ini bisa mengungkap kenyataan peristiwa pelanggaran HAM di Timor-timur pada masa proses kemerdekaannya.
Baca Juga:
"Jadi tidak benar jika alasan yang digunakan LSF , bahwa pelarangan itu terkait dengan kekhawatiran akan berdampak bagi memburuknya hubungan Indonesia-Timor Leste. Alasan ini, tidak masuk akal," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Badan Pengurus Setara Institut Hendardi menegaskan seharusnya film Balibo Five menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, bukan malah
BERITA TERKAIT
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Cuaca Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- 5 Berita Terpopuler: Cermati 11 Ketentuan KepmenPAN-RB 634 soal Honorer TMS & Belum Melamar, Ada Jabatan yang Disorot
- Tim Gabungan Siap Amankan 335 Gereja saat Perayaan Natal di Bali
- Puncak Kenaikan Penumpang di Terminal Amplas Diprediksi Pada 22 Desember 2024