Sehat Diminum, Tidak Berkarat dan Jadi Pendingin Ruangan
Selasa, 09 Juli 2013 – 07:02 WIB
Sejak malam itu, otak Budhi terus bergerak. Ide-ide yang berkelebat itu bagaikan potongan puzzle yang coba dia susun. Namun, pria 62 tahun tersebut memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan teknis karena memang tidak punya latar belakang pendidikan di bidang engineering. Kuatnya naluri bisnis membuat dirinya langsung terjun ke dunia usaha setelah lulus SMA. Ide memproduksi embun pun sempat menemui jalan buntu.
Pucuk dicinta ulam tiba. Peribahasa tersebut cocok menggambarkan kondisi Budhi ketika itu. Di tengah kebuntuan gagasannya, tiba-tiba datanglah Mike Morgan, seorang engineer AS, yang tertarik dengan ide produksi embun yang digagas Budhi. Morgan mendengar ide brilian tersebut dari salah seorang rekannya. "Ketika itu, banyak yang terjadi secara kebetulan, seperti sudah diatur oleh Yang di Atas (Tuhan, Red)," ungkap pria ramah dan murah senyum tersebut.
Budhi pun langsung berduet dengan Morgan. Ide-ide serta pengalaman lapangan Budhi dipadukan dengan kemampuan teknis Morgan. Sekitar 3,5 tahun kepingan-kepingan ide itu berhasil disatukan. Hasilnya, terciptalah teknologi Systemized Dew Process (SDP) atau proses pembuatan embun secara sistematis.
Cara kerjanya sederhana. Alat tersebut menyedot udara lembap, lalu memisahkan uap air dari partikel kotoran dengan micro particle separator system (MPSS), dan memasukkan uap air ke dalam ruangan bersuhu rendah, sehingga uap air itu berubah menjadi embun.
Pernahkah Anda membayangkan minum air embun? Bagaimana caranya? Pengusaha Budhi Haryanto menemukan teknologi yang memproduksi tetesan embun dalam
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408