Sehat Diminum, Tidak Berkarat dan Jadi Pendingin Ruangan

Sehat Diminum, Tidak Berkarat dan Jadi Pendingin Ruangan
Budhi Haryanto di depan deretan penghargaan dan hak paten atas teknologi SDP temuannya. (foto: Ahmad Baidhowi)
Menurut Budhi, ide teknologi itu mereplikasi proses alamiah produksi embun. Yakni, adanya air yang menguap atau evaporasi karena pemanasan oleh matahari. Sebagian uap air naik dan menjadi awan, sebagian lainnya tidak sempat naik karena suhu permukaan bumi sudah turun ketika matahari terbenam. Uap air yang tidak sempat naik itulah yang kemudian menjadi embun dan menempel di dedaunan saat pagi.

 

Teknologi SDP lantas dikemas dalam sebuah alat berbentuk seperti kontainer sepanjang 15 meter. Setelah selesai diproduksi di AS, pada Oktober 2004, alat tersebut dikirim ke Indonesia. Tepatnya ke sebuah pabrik di Gunung Sindur, Bogor. "Indonesia adalah negara tropis. Kelembapan udaranya tinggi. Jadi, sangat prospektif untuk memproduksi embun," ujar Budhi.

 

Berbagai uji kesehatan pun dilakukan. Menurut dia, berdasar hasil uji praklinis oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, air hasil teknologi temuan Budhi itu bebas dari kandungan mineral anorganik (sodium, garam, klorida); logam berat (timbal, merkuri); serta cemaran pestisida yang mengganggu kesehatan.

 

Uji praklinis tersebut lantas dilanjutkan dengan uji klinis di RSUD dr Soetomo Surabaya. Hasilnya memuaskan karena air jernih itu sangat bermanfaat bagi kesehatan. Akhirnya, pada 2008, Budhi merintis bisnis produksi air minum di Indonesia dengan merek dagang Purence. Saat ini kapasitas produksinya mencapai 15 ribu liter per hari. Selain dipasarkan di Indonesia, Purence sudah diekspor ke beberapa negara tetangga. Salah satunya Singapura.

 

Pernahkah Anda membayangkan minum air embun? Bagaimana caranya? Pengusaha Budhi Haryanto menemukan teknologi yang memproduksi tetesan embun dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News