Sehat Diminum, Tidak Berkarat dan Jadi Pendingin Ruangan
Selasa, 09 Juli 2013 – 07:02 WIB
Berapa listrik yang dibutuhkan? "Untuk alat yang saya pasang ini sekitar 6.000 watt. Memang cukup besar. Tapi, kalau untuk kebutuhan rumah tangga, listriknya bisa lebih kecil. Alat ini sudah saya uji selama hampir dua tahun dan tidak ada masalah," katanya.
Arda R. Lukitobudi menambahkan, secara komersial, alat tersebut nanti lebih difungsikan sebagai pengganti AC, sehingga tidak hanya menyasar konsumen rumah tangga, tapi juga perkantoran dan pabrik. "Bedanya, sistem pendingin ini menghasilkan air embun yang sehat untuk dikonsumsi, sehingga bisa menjadi air minum karyawan," jelasnya.
Bukankah AC juga menghasilkan tetesan air" Menurut Arda, air tetesan AC tidak sehat dikonsumsi karena mengandung unsur logam yang berbahaya bagi tubuh. AC tidak didesain untuk memproduksi air minum, sehingga udara dinginnya bersentuhan dengan komponen logam mesin AC.
Budhi dan Arda lantas mengajak Jawa Pos ke lantai dua bangunan yang juga difungsikan sebagai rumah tinggal itu. Di dapur, terdapat galon air minum berbentuk bulat berukuran 11,8 liter. Sebuah pipa terhubung ke lubang bagian atas galon tersebut. Dia lantas memencet tombol di dekat galon dan air pun mengalir dari pipa ke dalam galon. Alirannya kecil seperti keran air yang hanya dibuka sepertiga atau seperempat. Itulah air embun hasil teknologi SDP.
Pernahkah Anda membayangkan minum air embun? Bagaimana caranya? Pengusaha Budhi Haryanto menemukan teknologi yang memproduksi tetesan embun dalam
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408