Sejak Indonesia Merdeka Sudah Biasa Lewati Jalan Berlumpur
Namun, hingga kini belum terealisasi. Masih saja mereka menghabiskan waktu dalam perjalanan untuk berjibaku dengan lumpur.
Jangankan kendaraan roda empat, motor saja susah untuk melewati jalan tersebut. Hingga harus dibantu 2 sampai 3 orang untuk mendorong dari belakang.
Sama yang dirasakan oleh warga Desa Tanjung Kasri, Lubuk Mentilin dan Rantau Kermas. Derita ini sudah mereka rasakan sejak Indonesia baru merdeka.
"Jangankan nak ke Kota Bangko. Ke Kantor Camat saja yang berada di Desa Muara Madras kami cukup sulit," ujar salah satu warga Desa Renah Kemumu.
Memang, kata dia, ada beberapa kali perbaikan jalan yang dilakukan. Namun, itu hanya sekadar saja. Ketika musim penghujan, jalan kembali menjadi kubangan lumpur yang sangat sulit untuk dilewati.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Renah Kemumu, Aswis. Menurutnya, kesulitan yang paling utama dialami desanya yakni permasalahan infrastruktur.
"Kami memang butuh perbaikan jalan. Kepada pemerintah tolong perhatikan jalan kami," ujar Aswis beberapa waktu lalu.
Menurutnya, seluruh jalan dari Desa Rantau Kermas melewati Desa Lubuk Mentilin, Tanjung Kasri hingga ke Desa Renah Kemumu mengalami kerusakan yang sangat parah. Tidak hanya itu, beberapa titik ruas jalan juga terjadi longsor.
Warga empat Desa di Serampas sudah puluhan tahun, sejak Indonesia merdeka hingga kini, harus melewati jalan berlumpur ketika musim hujan tiba.
- Andre Rosiade Bawa Kabar Baik soal Pembangunan Infrastruktur di Sumbar
- Flyover Ciroyom di Kota Bandung Akhirnya Dibuka
- Semen Hijau SIG Dukung Kementerian PUPR Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
- Ditjen Hubdat Kemenhub Bangun Infrastruktur yang Tersebar dari Sabang hingga Merauke
- Produsen Alat Berat Ini Sebut Indonesia Pasar Paling Penting di Asia Tenggara
- Perbaikan Jalan Nasional di Halmahera Tengah Terus Berlanjut