Sejarah Baru, 16 Mahasiswa Anyar Asal Timor Leste Kuliah di UTA '45 Jakarta
“Nanti ada yang namanya MBKM, kita belajar kampus merdeka. Jadi bisa pergi ke universitas lain, pertukaran pelajar atau yang namanya magang. Magang itu bisa di pemerintahan, bisa di Kemenlu, DPR, MPR atau di Kemenpar dan sebagainya dan juga perusahaan-perusahaan swastai. Mohon diikuti dengan baik,” pesan Prof Diana.
Diana juga meminta kepada mereka jika di kelas, dosennya mengajar dengan terlalu cepat mungkin bisa di rise up untuk bisa diulang kembali.
“Nanti kan perkuliahan kita ada yang namanya siakad. Semua materi akan ada di siakad lihat materinya," terangnya.
Dia menyebut ada beberapa LPS mewajibkan pengunduhan bukunya di perpustakaan.
"Kalau ada yang kurang paham dengan penjelasan, langsung ketemu dengan Kaprodinya. Kalau Kaprodinya tidak ada bisa dengan dekannya. Kalau dekannya tidak nanti bisa dengan saya. Jadi dibuat senyaman mungkin kalau ada informasi tambahan nanti diberitahukan,” jelas Prof Diana.
Wakil Rektor IV Michael Darsono menegaskan UTA ’45 Jakarta menjunjung tinggi keberagaman.
“Kami di sini senang sekali menerima mahasiswa dari Timor Leste. Di sini kami memastikan kampus UTA 45 itu menjunjung tinggi keberagaman,” tegasnya.
Para mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan alasan mereka memilih kuliah di Indonesia dan di UTA ’45 Jakarta.
Sebanyak 16 mahasiswa anyar asal Timor Leste kuliah di UTA '45 Jakarta menjadi sejarah baru bagi kampus tersebut
- DPM Beri Beasiswa Pelajar Berprestasi Kuliah ke China
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Datuk ITB
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Dukung Masa Depan Bangsa, Peruri Berikan Beasiswa bagi Anak TNI POLRI