Resensi Buku
Sejarah Etnik Simalungun dan Kepahlawanan Rondahaim Saragih
Oleh sebab itu, sistematika pemikiran yang terangkum dalam buku ini diorganisasi dalam 6 (enam) Bab dan setiap Bab menjelaskan satu topik pembahasan.
Bab I, Simalungun Masa Pra-Kolonial, memaparkan tentang sejarah awal Simalungun yang dimulai dari Kerajaan Nagur, Raja Maroppat (Tanoh Jawa, Siantar, Panei dan Dolog Silou) hingga terpecah menjadi Raja Marpitu (ditambah Purba, Raya dan Silimakuta).
Berdasarkan sumber-sumber tradisi lisan, dapat dipaparkan asal-usul kerajaan ini berikut dengan formasi pembentuk kesatuan marga-marga di Simalungun. Dalam bagian ini juga dijelaskan mengenai keberadaan masyarakat etnik Simalungun yang sudah membentuk pemerintahan di Kerajaan Padang Tebingtinggi.
Bab II, (Etnografi) dan Demografi Umum Etnis Simalungun, yang menjelaskan gambaran umum tentang masyarakat Simalungun, batasan wilayah Simalungun dan penduduk Simalungun. Kemudian dilanjutkan dengan Bab III, Masa Kolonial Belanda (1865-1942), yang memaparkan keberlanjutan sejarah kerajaan-kerajaan di Simalungun, respons mereka terhadap kehadiran kekuasaan kolonial sampai digabungkannya ketujuh kerajaan ini menjadi sebuah wilayah administratif dengan etnik tetangganya bernama Afdeeling Simeloengoen en Karolanden.
Hadirnya perusahaan perkebunan dan mengalirnya para imigran ke Simalungun berikut perubahan struktural dan sosial yang menyertainya menjadi fokus bahasan penting dalam bab ini.
Bab IV, Agama-Agama di Simalungun, masuknya agama-agama ke Simalungun diawali dengan uraian singkat tentang agama lokal orang Simalungun dan proses Kristenisasi dan Islamisasi berikut respon masyarakat Simalungun terhadap kehadiran agama-agama ini. Termasuk bagaimana strategi mengkristenkan orang Simalungun, hambatan yang dihadapi.
Tentu saja ada gambaran tentang proses pembentukan berbagai organisasi keagamaan sebagai bagian dari usaha mengubah orientasi keagamaan dan pendidikan tradisional orang Simalungun.
Bab V, Revolusi Kemerdekaan (1945-1950), masa revolusi kemerdekaan yang bergejolak dan menimbulkan perubahan drastis terhadap suku bangsa Simalungun dipaparkan dalam Bab ini.
Buku sejarah etnik Simalungun dan buku Rondahaim, Sebuah Kisah Kepahlawanan Menentang Penjajahan di Simalungun dapat menjadi paket buku di sekolah.
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- 6 Syarat Khusus Pahlawan Nasional dan Hak Prerogatif Presiden: Perspektif Napoleon Der Bataks
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah