Sejarah Jembatan Ampera, Spesifikasi dan Estimasi Bobotnya

jpnn.com, PALEMBANG - Jembatan Ampera di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), sedang membetot perhatian berbagai kalangan.
Rencana Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) memasang lift pada bangunan ikonis di atas Sungai Musi itu memicu pro dan kontra.
Walhasil, polemik itu membuat banyak warganet pengin tahu soal jembatan yang isianya lebih dari setengah abad itu.
Situs resmi Pemerintah Kota Palembang menginformasikan jembatan yang menghubungkan wilayah Seberang Ulu dan Seberang Ilir itu dibangun pada 1962. Pembangunannya dibiayai dengan dana pampasan perang dari Jepang.
Awalnya nama jembatan yang diresmikan pada 1965 itu bukanlah Ampera.
"Jembatan ini awalnya sempat diberi nama Jembatan Soekarno, presiden Indonesia saat itu," info laman resmi Pemkot Palembang.
Penggunaan nama Soekarno tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada Proklamator RI itu. Namun, Presiden Pertama RI itu tidak setuju dengan penamaan tersebut.
"Presiden Soekarno kurang berkenan karena tidak ingin menimbulkan tendensi individu tertentu," penjelasan yang tertulis di situs pemda tersebut.
Awalnya Jembatan Ampera bernama Jembatan Soekarno. Namun, Bung Karno kurang berkenan sehingga nama jembatan itu diganti menjadi Ampera.
- Terungkap, Ini Motif Pria di OKU Timur Tega Tembak Mati Ibu Kandung
- CPNS dan PPPK Palembang Bakal Dilantik dalam Waktu Dekat
- Tegas, Dansat Brimob Polda Sumsel Pecat Dua Anggotanya, Fotonya Dicoret
- Pencurian Tabung Gas Terjadi Berulang Kali, Rahmad Curhat Begini
- Prabowo Puji Keberhasilan Herman Deru Meningkatkan Produksi Pangan Sumsel
- Herman Deru Dampingi Presiden Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Se-Indonesia