Sejarah Kelenteng Hok Tiek Hian yang Dibangun Pasukan Tartar
jpnn.com, SURABAYA - Kota lama Surabaya memang menyimpan ribuan kisah, salah satunya adalah Kelenteng Hok Tiek Hian. Bangunan ini menjadi kelenteng tertua di Surabaya.
====================================
Bagus Putra Pamungkas - Radar Surabaya
====================================
Aristekturnya kuno. Begitu masuk, disambut dua cerobong dengan asap tebal mengepul.
Cerobong itu digunakan untuk membakar uang-uangan kertas, tujuannya untuk mengirim harta ke alam baka.
Masuk ke dalam, aroma dupa langsung menyambut. Altar suci tampak rapi. Seperti tempat ibadah lain, ada hiolo di altar suci. Hiolo adalah tempat umat menancapkan hio swa atau dupa.
Di kelenteng ini, hiolo berbentuk trapezium dengan ukiran naga dan burung.
“Hiolo adalah tempat kita berinteraksi dengan para arwah. Jika asap hio swa langsung mengepul lurus ke atas, itu artinya doa kita diterima oleh para dewa,” ujar Kepala Kelenteng Hok Tiek Hian, Ong Khing Kiong.
Pria yang akrab disapa Ko Kiong ini mengaku, semua barang yang ada di kelenteng Hok Tiek Hian masih asli, termasuk ornamen dalam altar suci dan hiolo.
Kota lama Surabaya memang menyimpan ribuan kisah, salah satunya adalah Kelenteng Hok Tiek Hian. Bangunan ini menjadi kelenteng tertua di Surabaya.
- Imlek 2020: Empat Shio Harus Berhati-Hati Selama Tahun Ini
- Perayaan Imlek, 121 Anggota Polisi Jaga 5 Klenteng di Kota Bekasi
- Sungguh Menyejukkan, Mereka Membagi Takjil di Depan Klenteng
- Klenteng Hok Tiek Hian, Saksi Sejarah Belanda Paksa Warga Pindah Keyakinan
- Kejayaan Lan Fang, Republik Pertama di Indonesia, yang 'Berlanjut' di Singapura