Sejarah Masuknya Orang Tionghoa ke Jakarta (1)
Karena satu dan lain hal, orang-orang Cina di Banten pun berunding.
"Dalam kumpulan itu," tulis Phoa Kian Siaoe, "telah diambil suatu keputusan agar Souw Beng Kong dan Lim La (dijuluki Scoenmaker van Bantam oleh Belanda) berangkat lebih dahulu ke Djakarta."
Kemudian, "apabila Belanda benar memegang djandjinya, jaitu mendjamin hidupnja bangsa Tionghoa dengan baik, maka lain-lain bangsa Tionghoa di Banten akan segera pindah ke Djakarta."
Pendek kisah…
Akhir 1622, orang Cina yang tadinya berjumlah 400 orang di Batavia menjadi seribuan.
"Souw Beng Kong oleh Jan Pieterszoon Coen diangkat mendjadi Kapten kepala bangsa Tionghoa (11-10-1619)," tulis Phoa Kian Siaoe.
Melalui besluit tertanggal 24 Juni 1620, Beng Kong diberikan kedudukan dalam College van Schepenen. Dan dilantik pada 18 Agustus 1620.
Atas keputusan itu, sebagaimana dikisahkan Phoa Kian Siaoe…
SOUW BENG KONG bersetuju dengan Jan Pieterszoon Coen. Orang-orang Cina di Banten akhirnya hijrah ke Batavia--kota baru yang dibangun Belanda. Pelabuhan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Punya Rekam Jejak Baik, Ridwan Kamil Didukung Belasan Komunitas Tionghoa
- Pernikahan Arwah Kombinasikan Tradisi Tionghoa dengan Nuansa Horor
- Inilah Janji Ridwan Kamil kepada Warga Tionghoa di Glodok
- Gelap Cahaya
- Pengamat: Taktik Coba-Coba STY Blunder