Sejarah Parsel Lebaran, Tradisi Turun-temurun dari Nenek Moyang

jpnn.com, JAKARTA - Merayakan Idulfitri tak lengkap rasanya jika tidak dibarengi dengan hantaran, parsel, ataupun hampers.
Sejak kapan masyarakat Indonesia memiliki tradisi mengirimkan hantaran saat Lebaran?
Sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran Fadly Rahman mengungkapkan jejak tradisi mengirim hantaran Lebaran.
Menurut dia, dari penelusuran hantaran hari raya telah ada sejak masa kerajaan abad ke-16 saat panen.
"Hantaran Lebaran yang hingga saat ini populer di kalangan masyarakat Indonesia merupakan bentuk transformasi dari tradisi hantaran hasil bumi yang dipersembahkan rakyat kepada raja dan kemudian dari raja untuk rakyatnya," ujar Fadly di Jakarta, Senin (2/5).
Fadly menjelaskan di masa kerajaan dahulu, ada tradisi masyarakat menghantarkan hasil bumi untuk raja.
"Dan ketika raja mengadakan pesta panen, biasanya akan membekalkan hasil olahan dan berbagai macam makanan serta kue, yang akan dibawa pulang oleh rakyatnya sendiri," kata Fadly
Lebih lanjut Fadly menyebutkan seiring redupnya masa kerajaan, tradisi hantaran berubah wujud menjadi menghantarkan makanan untuk tetangga, saudara, serta handai tolan yang terjadi hingga masa sekarang.
Merayakan Idulfitri tak lengkap rasanya jika tidak dibarengi dengan hantaran, parsel, ataupun hampers. Begini sejarahnya
- Bisnis Layanan Perangkat Lunak Berpotensi Besar di Indonesia
- Telkom & MarkPlus Institute Gelar B2B Camp Summit Day, Siap Kuasai Pasar B2B
- Di bawah Binaan PHE ONWJ, Bisnis Eka Raup Omzet Rp1 Miliar
- JCB Indonesia Award 2025 Berikan 18 Penghargaan bagi Mitra Bisnis Terbaik di Indonesia
- Bank Raya & Mitra Grab Merchant Perkenalkan Saku Bisnis, Supaya Pengusaha Melek Keuangan Digital
- HIPMI Jaya Lantik 430 Pengurus Baru untuk Perkuat Ekonomi Jakarta