Sejarah Parsel Lebaran, Tradisi Turun-temurun dari Nenek Moyang

Sejarah Parsel Lebaran, Tradisi Turun-temurun dari Nenek Moyang
Merayakan Idulfitri tak lengkap rasanya jika tidak dibarengi dengan hantaran, parsel, ataupun hampers. Begini sejarahnya. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Merayakan Idulfitri tak lengkap rasanya jika tidak dibarengi dengan hantaran, parsel, ataupun hampers.

Sejak kapan masyarakat Indonesia memiliki tradisi mengirimkan hantaran saat Lebaran?

Sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran Fadly Rahman mengungkapkan jejak tradisi mengirim hantaran Lebaran.

Menurut dia, dari penelusuran hantaran hari raya telah ada sejak masa kerajaan abad ke-16 saat panen.

"Hantaran Lebaran yang hingga saat ini populer di kalangan masyarakat Indonesia merupakan bentuk transformasi dari tradisi hantaran hasil bumi yang dipersembahkan rakyat kepada raja dan kemudian dari raja untuk rakyatnya," ujar Fadly di Jakarta, Senin (2/5).

Fadly menjelaskan di masa kerajaan dahulu, ada tradisi masyarakat menghantarkan hasil bumi untuk raja.

"Dan ketika raja mengadakan pesta panen, biasanya akan membekalkan hasil olahan dan berbagai macam makanan serta kue, yang akan dibawa pulang oleh rakyatnya sendiri," kata Fadly

Lebih lanjut Fadly menyebutkan seiring redupnya masa kerajaan, tradisi hantaran berubah wujud menjadi menghantarkan makanan untuk tetangga, saudara, serta handai tolan yang terjadi hingga masa sekarang.

Merayakan Idulfitri tak lengkap rasanya jika tidak dibarengi dengan hantaran, parsel, ataupun hampers. Begini sejarahnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News