Sejarah Tercipta di Hiroshima
Selasa, 12 April 2016 – 08:37 WIB

John Kerry (tengah) saat mengunjungi Hiroshima Peace. Foto : cnn
HIROSHIMA – Untuk pertama kalinya sejarah mencatat ada kunjungan seorang Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) ke Hiroshima Peace Memorial and Museum. Dia adalah John Kerry. Bersama para Menlu negara G-7, dia menapakkan kaki di lokasi jatuhnya Little Boy, bom atom yang menghancurkan kota itu pada 6 Agustus 1945
Politikus 72 tahun itu pun mengaku sangat tersentuh. "Secara pribadi, saya sangat tersentuh dengan menyaksikan semua ini," ujar Kerry. Belum pernah ada pejabat setingkat menteri AS yang melawat lokasi tersebut selama lebih dari tujuh dekade terakhir.
Kemarin Kerry juga menyempatkan diri masuk ke museum yang sengaja dibangun di lokasi tersebut. Di tempat itu, terpajang banyak foto tentang para korban dan kondisi Hiroshima setelah meledaknya Little Boy. Kota tersebut luluh lantak. Ratusan ribu nyawa melayang. Wajah-wajah yang menyimpan ketakutan dan kengerian terabadikan dalam parade foto hitam putih di museum tersebut.
"Semua yang ditampilkan di museum ini benar-benar merenggut seluruh nyali Anda sekaligus membangkitkan seluruh emosi Anda sebagai manusia," ungkap Kerry setelah kunjungan perdananya itu. Sejarah mencatat, sedikitnya 140.000 orang tewas dalam ledakan bom atom pertama di dunia tersebut. Itu belum termasuk banyaknya korban lain yang tewas atau cacat gara-gara radiasi nuklir yang ditimbulkan.
HIROSHIMA – Untuk pertama kalinya sejarah mencatat ada kunjungan seorang Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) ke Hiroshima
BERITA TERKAIT
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina