Sejarah Unik Masjid Tiban, Bikin Penasaran Banyak Orang

Sejarah Unik Masjid Tiban, Bikin Penasaran Banyak Orang
Masjid Nurul Huda ini pernah melewati tiga kali renovasi. Foto: Sugeng Dwi N/Radar Pacitan/JPNN.com

Sedangkan atapnya dari ilalang dan berlantai batu bata merah. ‘’Kono, di dalam surat itu menjelaskan bila Sunan Geseng-lah yang membangun masjid sebagai tempat belajar agama,’’ terangnya.

Sejak ditemukan 1628 silam, masjid tiban sudah melewati tiga kali renovasi. Mulai 1976, 1982, serta 2016. Bagian yang masih terjaga keasliannya hanya empat tiang penyangga di tengah ruangan serta bedug.

Keempat tiang penyangga itu berbahan kayu jati. Sedangkan bedugnya menggunakan bahan kayu senggani. Di samping itu juga ada peralatan untuk membuat masjid seperti serut, tatah, siku pengukur serta alat tukang lainya yang kini masih tersimpan aman.

Tak ada satupun yang berani ngutak-ngatik benda-benda bersejarah itu. ‘’Disimpan di peti lalu diletakkan diplafon. Ada dua peti, satu berisi buku tapi gak bisa dibuka,” jelasnya.

Sejarah unik masjid tiban cukup mengundang penasaran banyak orang. Banyak jemaah dari berbagai daerah di tanah air yang telah iktikaf di masjid kuno ini. Tak sedikit pula sejarawan tergelitik meneliti awal pendirian masjid ini.

‘’Kemarin baru saja ada jamaah dari Sumatera. Dia penasaran setelah mendengar penuturan dari ayahnya yang lebih dulu pernah berkunjung ke sini,’’ urainya. ***(fin)


Disebut masjid tiban karena keberadaan Masjid Nurul Huda di Dusun Tanjung, Desa Tanjung Puro, Ngadirejo, Pacitan, seolah olah tiba-tiba.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News