Sejujurnya ini Pemilu Paling Rumit : Warga Tak Banyak Kenal Caleg
Pakar komunikasi politik Unair Dr Suko Widodo menyebut pemilu kali ini paling rumit. Informasi kepada masyarakat tentang peserta pemilu masih kurang. Di sisi lain, masyarakat lebih fokus pada pemilihan presiden.
''Dampaknya, banyak yang bingung saat dihadapkan pada pemilihan calon anggota legislatif,'' ungkapnya.
Dia mengakui, responden tidak mengenal caleg yang dipilih. Suko juga melakukan riset terhadap pola pikir pemilih di Surabaya.
Lebih dari 62 persen ingin bertemu dengan caleg. Harapan itu tidak terwujud. Pemilih pun bimbang. ''Pada posisi bimbang ini, muncul deviasi politik,'' ucapnya.
Deviasi atau penyimpangan politik yang paling marak adalah pembelian suara. Parahnya, banyak caleg yang menggunakan strategi tersebut.
Mereka menganggap cara itu paling mudah dan efektif. Padahal, strategi tersebut justru merusak demokrasi bangsa.
Suko Widodo berharap pengalaman para pemilih tersebut menjadi bahan evaluasi.
KPU bisa menginventarisasi apa saja yang terjadi di tataran bawah. Permasalahan itu menjadi materi dalam menyusun proses sosialisasi pemilu lima tahun mendatang.
Informasi kepada masyarakat tentang peserta pileg masih kurang karena itu lebih fokus pada pilpres
- Poltracking jadi Lembaga Survei dengan Quick Count Paling Akurat di Pileg 2024
- Idrus Marham Mengajak Masyarakat Hilangkan Syak Wasangka Setelah Pilpres 2024
- Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, Gus Miftah Merespons Begini
- Quick Count
- Suara Gerindra di Quick Count dan Exit Poll Berbeda, Pakar Jelaskan Penyebabnya
- Aplikasi Ilmu Statistik: Prabowo 58, Anies 24, Ganjar 16