Sejumlah Akademisi Soroti Film Dirty Vote, Begini Kata Mereka
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah akademisi turut menyoroti film Dirty Vote yang disebut sebagai dokumenter.
Film berdurasi 1:57:22 yang memaparkan kecurangan setiap kandidat itu tayang pada 11 Februari 2024, beberapa hari sebelum pemungutan suara.
Guru Besar Hukum Konstitusi Universitas Pakuan, Andi Asrun menilai bahwa film tersebut bermuatan fitnah besar.
"Film ini sangat merugikan rakyat di masa tenang untuk menentukan pilihan Paslon Capres-Cawapres dan caleg-caleg," ujar Andi, dalam keterangannya, Selasa (13/2).
Andi menjelaskan bahwa film Dirty Vote tidak ditopang dengan bukti-bukti valid dan kuat, sebagaimana layaknya sebuah tuduhan perkara hukum.
Menurut dia, patut diduga kuat film ini ingin mendegradasi kerja keras penyelenggara pemilu 2024.
"Seandainya pembuat film memiliki data dan bukti pelanggaran pelaksanaan Pemilu 2024, maka seharusnya mengajukan pengaduan ke Bawaslu atau membuat laporan pidana ke kepolisian," tuturnya.
Andi mengatakan, jalur yang ditempuh pembuat film itu adalah menyebar narasi fitnah di media sosial. Dia pun menyayangkan sikap yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Sejumlah akademisi turut menyoroti Dirty Vote yang disebut sebagai film dokumenter.
- 5 Film yang Terinspirasi dari UFC, Nomor Terakhir Dibintangi Petarung MMA Terkenal
- Atiqah Hasiholan Beradu Akting Dengan Amir Ahnaf Dalam Film Terkutuk
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Bintangi Film Melukis Harapan di Langit India, Atiqah Hasiholan Belajar Menari India
- Agung Wicaksono Tawarkan 3 Pilar Utama untuk Wujudkan Visi 'ITB 2030'
- Kearifan Lokal Harus Jadi Landasan Perfilman Indonesia di Era Digital