Sejumlah Akademisi Soroti Film Dirty Vote, Begini Kata Mereka

Oleh karena itu, Andi mengungkapkan bahwa Dirty Vote dapat dikategorikan sebagai upaya sistematis mendegradasikan presiden dan wakil presiden terpilih dalam pilpres 2024.
"Narasi ini disampaikan tanpa dukungan bukti dan hanya asumsi dengan narasi tendensius. Seharusnya jika menemukan kejanggalan dalam pelaksanaan pemilu, sebagai ahli hukum melapor ke Bawaslu," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Rasminto, dosen Universitas Islam '45 (Unisma). Dia mengungkapkan bahwa film Dirty Vote tak ubahnya kumpulan kliping.
"Saya melihat film ini cuma klipingan berita yang dipresentasikan oleh beberapa narasumber," kata Rasminto dalam tayangan Youtube Hamid Nasution.
Rasminto mempertanyakan film itu dirilis pada masa tenang pemilu. Atau beberapa hari menjelang pencoblosan 14 Februari 2024.
"Film ini jelas-jelas menarasikan propaganda," ungkap Rasminto. (jlo/jpnn)
Sejumlah akademisi turut menyoroti Dirty Vote yang disebut sebagai film dokumenter.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Robert Pattinson Disebut Calon Penjahat Utama di Film Dune: Messiah
- Debut di Film Muslihat, Tata Janeeta Cerita Soal Karakter Hingga Tantangan
- Raih 5 Juta Penonton Selama Libur Lebaran 2025, Menekraf Apresiasi Perfilman Nasional
- Val Kilmer Meninggal, Ini Deretan Film Ikonis yang Dibintanginya
- Sutradara Sam Mendes Ungkap Empat Film Biografi The Beatles
- Lakoni Banyak Adegan Menangis Dalam Film Norma: Antara Mertua dan Menantu, Tissa Biani Cerita Begini