Sejumlah Alasan Kenapa Perusahaan di Australia Batal Mensponsori Visa

"Perusahaan tidak akan mensponsori kamu, kecuali benar-benar membutuhkan kamu," ujarnya.
"Terlalu banyak yang harus dikerjakan, banyak komitmen ... kamu harus menempatkan diri sebagai orang yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
"Pada akhirnya, hal terpenting adalah menjadikan diri kamu tidak bisa tergantikan. Begitu kamu tidak tergantikan, perusahaan tidak punya pilihan selain mensponsori kamu."
Dianggap kesempatan, tapi bukan hak
Ali, juga bukan nama sebenarnya, yang sudah bekerja sebagai 'chef' selama 3 tahun di Melbourne, mengalami hal serupa dengan Dewi.
Ia bekerja di sebuah restoran di kawasan South Yarra, Melbourne, yang baru dibuka awal tahun 2024.
Ali sudah beberapa kali diberitahu kalau restorannya berniat untuk mensponsorinya setelah masa berlaku visanya habis bulan Desember ini.
Kepada ABC Indonesia, ia mengatakan sudah memenuhi persyaratan untuk disponsori, walaupun masih di bawah ambang minimal gaji per tahun yang dibutuhkan.
Setelah beberapa bulan tanpa pembicaraan lebih lanjut, Ali mulai ragu jika restorannya benar-benar akan mensponsorinya.
Sejumlah pekerja asal Indonesia mengaku kecewa ketika perusahaan tempat mereka kerja batal mensponsori visa mereka agar bisa bekerja dan tinggal lebih lama di Australia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia