Sejumlah Daerah Masih Kekurangan Soal Unas

Sejumlah Daerah Masih Kekurangan Soal Unas
Sejumlah pekerja menata soal ujian nasional tingkat SMA di SMKN 26 Jakarta,Rawamangun, Jakarta, Sabtu (11/4). Foto: Haritsah Almudatsir/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kesiapan Ujian Nasional (Unas) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat belum seratus persen. Hingga dua hari menjelang Unas, Sabtu (11/4), keluhan kekurangan berkas soal dan lembar jawaban masih banyak terjadi di daerah.

Dari pantauan Jawa Pos (induk JPNN.com), keluhan itu datang dari Dinas Pendidikan Rejanlebong, Provinsi Bengkulu. Dispendik Bengkulu menyebut, kekurangan berkas soal dan lembar jawaban di daerah mereka mencapai 122 amplop.

Beda lagi dengan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Di sana, Dinas Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan Lamongan melaporkan adanya kekurangan lembar soal dan jawaban hingga dua amplop. Satu amplop sendiri memiliki perbedaan jumlah isi. Namun biasanya, satu amplop berisi 20 lembar soal beserta lembar jawaban.

Saat dikonfirmasi, pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak menyangkal. Bahkan, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam Zaman mengaku, ada daerah lain, selain dua itu, yang juga mengalami hal serupa. Seperti, Jawa Tengah, Sulawesi, dan Jawa Barat.

"Memang biasanya kan baru dihitung H-2. Jadi laporan baru masuk. Tapi untuk Bengkulu, saya konfirmasi, Alhamdulillah bukan 122 amplop tapi hanya satu," urai Nizam saat dihubungi, Sabtu (11/4).

Nizam sendiri menyebut hal ini biasa terjadi. Kesalahan perhitungan dalam proses pengepakan lembar soal dan jawaban menjadi salah satu penyebab utama. Selain itu, disinyalir pula ada kesalahan data yang dikirim oleh pihak sekolah pada Kemendikbud.

"Tak jarang, mereka salah memasukkan jumlah peserta untuk IPA berapa, IPS berapa. Kadang, jumlah peserta unas IPA tertukar dengan IPS," tuturnya.

Meski demikian, menurut Nizam ini bukanlah hal besar yang perlu dikhawatirkan. Sebab, seluruh kekurangan akan segera diberikan oleh pihak percetakan. Ia mengatakan, pihak dinas pendidikan kota/kabupaten cukup melapor ke pihak dinas provinsi. Setelahnya, provinsi akan segera mengabarkan hal itu pada Kemendikbud. Selanjutnya, pihaknya akan menghubungi percetakan untuk dapat segera mengirimkan jumlah kekurangan lembar soal dan jawaban itu.

JAKARTA - Kesiapan Ujian Nasional (Unas) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat belum seratus persen. Hingga dua hari menjelang Unas,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News