Sejumlah Diplomat Asing di Canberra Pekerjakan PRT di Bawah UMR
Badan amal Salvation Army mendesak Pemerintah Australia untuk melakukan pengecekan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di sejumlah kedutaan asing di kota itu.
Koordinator Advokasi Salvation Army Heather Moore menjelaskan, PRT di sejumlah kantor perwakilan negara asing itu mengalami pelecehan fisik dan perlakuan buruk. Di antaranya kekurangan makan, tidak mendapat gaji, atau digaji di bawah UMR.
"Pengecekan kesehatan dan kesejahteraan mereka akan memberi kesempatan para PRT ini untuk mengadukan nasibnya," kata Moore kepada ABC.
Heather Moore dari Salvation Army menyatakan sejumlah diplomat asing di Canberra pekerjakan PRT di bawah UMR.
Aturan itu, katanya, bisa berupa syarat bagi semua PRT yang bekerja di kedutaan asing untuk secara berkala melapor ke Departemen Imigrasi.
Pekan lalu Salvation Army hadir dalam dengar pendapat di Senate Australia terkait program visa holiday, dan mengungkap terjadinya eksploitasi PRT di sejumlah kedutaan.
"Satu hal yang membuat PRT sangat lemah dalam situasi ini mungkin terkait aspek kultur, karena posisinya dipandang rendah secara kultural," kata Heather Moore.
Badan amal Salvation Army mendesak Pemerintah Australia untuk melakukan pengecekan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di sejumlah
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata