Sejumlah Diplomat Asing di Canberra Pekerjakan PRT di Bawah UMR

Badan amal Salvation Army mendesak Pemerintah Australia untuk melakukan pengecekan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di sejumlah kedutaan asing di kota itu.
Koordinator Advokasi Salvation Army Heather Moore menjelaskan, PRT di sejumlah kantor perwakilan negara asing itu mengalami pelecehan fisik dan perlakuan buruk. Di antaranya kekurangan makan, tidak mendapat gaji, atau digaji di bawah UMR.
"Pengecekan kesehatan dan kesejahteraan mereka akan memberi kesempatan para PRT ini untuk mengadukan nasibnya," kata Moore kepada ABC.
Heather Moore dari Salvation Army menyatakan sejumlah diplomat asing di Canberra pekerjakan PRT di bawah UMR.
Aturan itu, katanya, bisa berupa syarat bagi semua PRT yang bekerja di kedutaan asing untuk secara berkala melapor ke Departemen Imigrasi.
Pekan lalu Salvation Army hadir dalam dengar pendapat di Senate Australia terkait program visa holiday, dan mengungkap terjadinya eksploitasi PRT di sejumlah kedutaan.
"Satu hal yang membuat PRT sangat lemah dalam situasi ini mungkin terkait aspek kultur, karena posisinya dipandang rendah secara kultural," kata Heather Moore.
Badan amal Salvation Army mendesak Pemerintah Australia untuk melakukan pengecekan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di sejumlah
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Sembilan Tewas karena Banjir di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Ratusan Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Diungsikan ke Thailand