Sejumlah Gereja Disegel, Pemerintah Jangan Diam
Selasa, 08 Mei 2012 – 19:25 WIB
JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat, menilai penyegelan sejumlah gereja di Nangroe Aceh Darussalam (NAD), merupakan contoh intoleransi.
"Itu kan sebenarnya memberi contoh intoleransi. Padahal sebenarnya kekuatan kita di kebhinekaan itu. Itu tidak boleh menjadi gejala yang mengancam kepada persatuan dan kesatuan kita," kata Martin, kepada wartawan, Selasa (8/5).
Seperti diketahui,Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melakukan penyegelan terhadap sejumlah gereja. Hingga Senin (7/5), Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah melakukan penyegelan terhadap 17 gereja.
Dasar penyegelan adalah Surat Keputusan Bersama Dua Menteri tentang Rumah Ibadah, Peraturan Gubernur Nomor 25/2007 tentang Izin Pendirian Rumah Ibadah di Aceh, Qanun Aceh Singkil Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pendirian Rumah Ibadah, dan surat perjanjian bersama antara komunitas Islam dan Kristen dari tiga kecamatan di Aceh Singkil (Kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Gunung Meriah, dan Kecamatan Danau Paris) yang diteken pada 11 Oktober 2001.
JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat, menilai penyegelan sejumlah gereja di Nangroe Aceh Darussalam (NAD), merupakan contoh intoleransi.
BERITA TERKAIT
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living