Sejumlah Mahasiswa Indonesia Lulus dari Perguruan Tinggi Australia tanpa Perlu ke Sana

Ia sudah menerima ijazah dan surat keterangan lulus dari QUT, tapi masih belum mengetahui kapan ia bisa berangkat ke Australia untuk wisuda.
Meski menjalani kuliah daring, Rasta mengaku tetap harus membayar biaya per semester yang sama dengan kuliah 'on campus'.
Tapi ia mengatakan tidak keberatan karena sudah mengetahui risikonya sebagai mahasiswa internasional Australia di saat pandemi COVID-19.
"Kita dari awal juga sudah tahu bahwa setiap semester kita harus membayar segitu, dan keputusan balik ke Indonesia juga keputusan dari kita [sendiri]," kata Rasta.
Rasta mengaku cukup percaya diri untuk melamar pekerjaan di Indonesia dengan status lulusan luar negeri meski sebagian banyak kuliahnya dilakukan di Indonesia.
Menurutnya aktif terlibat dalam sejumlah organisasi di Australia menjadi salah satu nilai jualnya.
"Ya [aku] percaya diri, karena aku pegang beberapa added value yang bisa aku tawarkan, enggak hanya kuliah doang yang berujung online."
"Tapi aku ada pengalaman yang memang enggak semua orang bisa dapat."
Sejumlah lulusan Australia asal Indonesia menceritakan tantangan mereka selama kuliah secara daring dari rumah mereka selama pandemi COVID-19
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- 2 Mahasiswa Indonesia Bersinar di Ajang Red Bull Ibiza Royale Spanyol
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan