Sejumlah Mama Papua Resah soal Minimarket, Ada Apa?

jpnn.com, MANOKWARI - Sejumlah mama Papua, pedagang tradisonal menyampaikan aspirasi ke lembaga kultur Papua Barat di Manokwari.
Pasalnya, mereka merasa resah akan banyaknya produksi pangan lokal yang dijual di toko dan mini market di daerah itu.
"Pembeli sayur dan umbi-umbian di pasar makin sepi, apalagi jualan kami (mama Papua) kadang hanya laku terbeli dua sampai tiga ikat saja," kata mama Dorthea satu diantara Mama Papua penjual pangan lokal di pasar tradisional di Manokwari, Senin (15/6).
Mama Dorthea berharap aspirasi yang disampaikan kepada lembaga kultur Papua Barat dapat diteruskan kepada pemerintah daerah setempat.
Dia berharap pemda bisa membuat regulasi khusus agar pangan lokal tak lagi dijual oleh mini market maupun toko sayur di daerah tersebut.
"Kami minta, pemerintah buat aturan supaya pangan lokal tak dijual di toko karena sangat mempengaruhi pendapatan kami akhir-akhir ini," kata Mama Dorthea.
wakil perempuan di lembaga Kultur Papua Barat Salomina Inyomusi mengatakan aspirasi mama Papua pedagang pangan lokal itu akan segera dibahas dalam agenda rapat lembaga kultur.
Menurutnya, kelompok mama Papua yang berpenghasilan tidak menetap ini merasa terusik ketika pengusaha toko sayur dan mini market ikut menjual pangan lokal di daerah itu.
Sejumlah mama Papua, pedagang tradisonal menyampaikan aspirasi ke lembaga kultur Papua Barat di Manokwari.
- Menjelang Ramadan 2025, Harga Ayam Potong di Palembang Merangkak Naik
- Kara dan Tetra Pak Perkuat Dukungan bagi Pedagang Keliling di Yogyakarta
- Bupati Pegunungan Bintang Harap Anggaran yang Kena Efisiensi Bisa Dikembalikan
- Jurus Unilever Indonesia untuk Tetap Relevan di Berbagai Era Pasar
- Yan Mandenas Minta MBG dan Pendidikan Gratis Jangan Dibenturkan
- Ratusan Pelajar di Wamena Demo Tolak Program Makan Bergizi Gratis