Sejumlah Media Barat Dinilai Salah Memahami Dokumen Polisi Xinjiang
jpnn.com - Penulis buku 'Islam di China' Novi Basuki menilai media barat salah memahami isi dokumen polisi Xinjiang.
Dokumen rahasia tersebut sebelumnya bocor ke media dan disebarluaskan oleh sejumlah media, termasuk oleh Adrian Zenz dari Yayasan Peringatan Korban Komunis di Amerika.
Menurut Novi, sejumlah media banyak mengutip dari dokumen tersebut pernyataan bekas Sekjen Partai Komunis China di Xinjiang.
"Cuma mereka fatal dana menerjemahkannya, jadi media-media barat terlihat gagal paham,” ujar Novi dalam sebuah diskusi terbatas yang digelar oleh Indonesian Muslim Crisis Center (IMCC) di Jakarta, Kamis (25/8).
Menurut Novi, teks dalam dokumen berbahasa China yang beredar secara jelas mengatakan ada perubahan transformasi kebijakan Pemerintah China dalam menghadapi radikalisme, esktremisme, terorisme dan separatisme.
Pemerintah China telah melakukan perubahan yang revolusioner dari awalnya menggunakan cara-cara keamanan (hard approach), kesejahteraan dan kemudian ke basis pendidikan (soft approach).
Langkah Pemerintah China menghadapi radikalisme, ekstremisme, terorisme dan separatisme dengan cara-cara keras, ternyata kurang berhasil.
Kemudian diganti dengan pendekatan peningkatan kesejahteraan di masyarakat dan ternyata juga dianggap kurang berhasil.
Penulis buku Islam di China Novi Basuki menilai sejumlah media barat telah salah dalam memahami dokumen polisi Xinjiang.
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis