Sejumlah Media Barat Dinilai Salah Memahami Dokumen Polisi Xinjiang

Sejumlah Media Barat Dinilai Salah Memahami Dokumen Polisi Xinjiang
Penulis buku 'Islam di China' Novi Basuki. Foto: Istimewa for JPNN.com

“Nah, yang dilakukan saat ini adalah kebijakan yang ketiga yakni berbasis pada pendidikan yang oleh media barat disebut camp konsentrasi."

"Padahal, itu adalah sekolah vokasi atau pusat reedukasi yang didalamnya ada peningkatan kemampuan bahasa nasionalis China dan peningkatan kemampuan skillnya,” tutur Novi.

Novi lebih lanjut mengatakan bahwa mereka yang masuk dalam pusat reedukasi ini adalah yang melakukan pelanggaran dalam hukum di China yang dibagi menjadi dua kategorisasi.

Yakni, pelanggaran berat dan ringan.

Pelanggaran berat terbukti melakukan aksi-aksi terorisme, maka akan diberikan hukuman terlebih dahulu.

Setelahnya baru dimasukan ke pusat reedukasi.

Sementara, untuk mereka yang melakukan pelanggaran ringan tidak ada hukuman.

“Mereka langsung dimasukan ke pusat reedukasi,” ucapnya.

Penulis buku Islam di China Novi Basuki menilai sejumlah media barat telah salah dalam memahami dokumen polisi Xinjiang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News