Sejumlah Media Barat Dinilai Salah Memahami Dokumen Polisi Xinjiang
“Nah, yang dilakukan saat ini adalah kebijakan yang ketiga yakni berbasis pada pendidikan yang oleh media barat disebut camp konsentrasi."
"Padahal, itu adalah sekolah vokasi atau pusat reedukasi yang didalamnya ada peningkatan kemampuan bahasa nasionalis China dan peningkatan kemampuan skillnya,” tutur Novi.
Novi lebih lanjut mengatakan bahwa mereka yang masuk dalam pusat reedukasi ini adalah yang melakukan pelanggaran dalam hukum di China yang dibagi menjadi dua kategorisasi.
Yakni, pelanggaran berat dan ringan.
Pelanggaran berat terbukti melakukan aksi-aksi terorisme, maka akan diberikan hukuman terlebih dahulu.
Setelahnya baru dimasukan ke pusat reedukasi.
Sementara, untuk mereka yang melakukan pelanggaran ringan tidak ada hukuman.
“Mereka langsung dimasukan ke pusat reedukasi,” ucapnya.
Penulis buku Islam di China Novi Basuki menilai sejumlah media barat telah salah dalam memahami dokumen polisi Xinjiang.
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan