Sejumlah Negara Butuh Tenaga Perawat dari Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah negara membutuhkan tenaga perawat dari Indonesia. Karena itu, kementerian kesehatan bekerja sama dengan beberapa negara terkait pengiriman tenaga perawat.
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan atau BPPSDM Usman Sumantri mengatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan beberapa negara. Diantaranya Qatar, Kuwait, dan Saudi Arabia. ”Akan segera ada MOU dengan Belanda,” katanya seperti diberitakan Jawa Pos.
Menurut Usman permintaan tenaga perawat untuk ke luar negeri cukup banyak. Namun sulit untuk dipenuhi. Dia mencontohkan dari Qatar terdapat 1.000 permintaan. Namun baru terpenuhi 100 tenaga perawat.
”Saudi Arabia minta 2.500 perawat. Kuwait minta 1.000 perawat,” ujarnya. Sedangkan untuk Belanda belum memastikan berapa angka yang diminta.
Kemenkes juga telah melakukan kerja sama dengan Jepang. Sampai 2018 masih ada tenaga perawat sebanyak 653 orang sebagai kandidat perawat Jepang selama tiga tahun melalui kerangka Indonesia – Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).
BACA JUGA: Jadwal Silatnas Honorer K2 Belum Jelas, Muncul Wacana Kenduri Nasional
Dalam masa kontrak tersebut, kandidat perawat diberi kesempatan untuk mengikuti Ujian Nasional Perawat Jepang (Kangoshi) sebanyak tiga kali.
Namun hingga saat ini jumlah perawat yang lulus ujian Kangoshi masih sangat rendah, sehingga mereka tidak dapat melanjutkan pekerjaannya dan harus kembali ke Indonesia setelah masa kontrak berakhir.
Kementerian Kesehatan telah bekerjasama dengan beberapa negara terkait pengiriman tenaga perawat.
- Survei ANS: Publik Terbantu dengan Kanal Kesehatan Kemenkes
- DPP AMPHURI Harap Prabowo Bisa Bentuk Kementerian Haji dan Umrah
- Soal Jilbab, Dirut RS Medistra Beri Klarifikasi Agar Tidak Menimbulkan Salah Persepsi
- 6,7 Juta Orang Indonesia Idap Penyakit Hepatitis, Kemenkes Imbau Hal Ini Kepada Masyarakat
- Diikuti 1.000 Pekerja, Otsuka Run 2024 Sukses Digelar
- Kemenkes Gandeng Kedutaan Swedia-AstraZeneca Perkuat Pelayanan & Sistem Kesehatan di Indonesia