Sejumlah Orang Tua Masih Khawatirkan Rencana Sekolah Tatap Muka Terbatas di Tengah Pandemi
Anggi Swasti Suryandari akhirnya bisa bernafas lega saat sekolah putranya mulai membuka pertemuan tatap muka terbatas.
Sudah lebih dari satu tahun ini Anggi, yang yang bekerja dari rumah, harus sambil mengawasi anaknya belajar jarak jauh.
“Kemarin-kemarin ini ibunya lumayan emosi jiwa," ujar Anggi setengah tertawa.
"Karena tugas-tugasnya dari sekolah kan cukup banyak, sementara anaknya kalau disuruh belajar enggak mau, disuruh susah, jadi ibunya yang repot."
Putra Anggi, Ifat Prabawa, juga tak kalah senang.
“[Saya] lebih suka pergi ke sekolah, karena bisa ketemu teman-teman,” kata Ifat yang sekarang duduk di kelas enam sekolah dasar.
Anggi merasa pembukaan sekolah ini membantu sedikit bebannya, terutama untuk Ifat sehingga ia bisa memiliki aktivitas lain tidak hanya di rumah saja.
Meski Ifat masih masuk ke kategori anak yang belum bisa divaksinasi, Anggi tidak terlalu khawatir anaknya tertular.
Sejumlah sekolah di berbagai provinsi di Indonesia sudah mulai melakukan uji coba sekolah tatap muka
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata