Sejumlah Orang Tua Masih Khawatirkan Rencana Sekolah Tatap Muka Terbatas di Tengah Pandemi

Sejumlah Orang Tua Masih Khawatirkan Rencana Sekolah Tatap Muka Terbatas di Tengah Pandemi
Ifat Prabawa Rachman, siswa kelas 6 SDN Pabuaran 01 Citayam, senang bisa kembali ke sekolah.  (Koleksi pribadi)

Eka juga khawatir soal vaksinasi yang belum diterima oleh murid-murid secara umum di Kabupaten Bima.

“Bicara dalam scope [cakupan] Kabupaten Bima, hampir seratus persen siswa belum divaksin, bahkan sosialisasi dengan pihak [dinas] kesehatan maupun pihak yang terkait soal vaksin saya pastikan belum ada."

Padahal, menurut Eka, Federasi Serikat Guru Indonesia mensyaratkan tingkat vaksinasi siswa minimal 70 persen agar sekolah tidak berisiko menjadi klaster COVID-19.

Ia meminta dinas pendidikan dan kebudayaan di level provinsi, dinas kesehatan, dan satgas COVID-19 untuk segera mensosialisasikan dan menyediakan vaksinasi untuk siswa-siswa di sana.

Masalah vaksinasi ini juga menjadi salah satu poin yang diangkat oleh sejumlah organisasi sipil yang tergabung dalam Aliansi untuk Pendidikan dan Keselamatan Anak.

Koalisi ini melayangkan somasi terbuka kepada Presiden Joko Widodo, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi COVID-19.

Menurut koalisi, setidaknya ada tiga masalah yang perlu diselesaikan dan menjadi tanggung jawab pemerintah sebelum proses belajar tatap muka layak dilaksanakan, salah satunya angka vaksinasi anak usia 12-17 baru mencapai 36 persen.

Selain itu, angka 'positivity rate', terutama pada anak, juga masih tinggi dan mencapai 15 persen per akhir Agustus 2021.

Sejumlah sekolah di berbagai provinsi di Indonesia sudah mulai melakukan uji coba sekolah tatap muka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News