Sejumlah Pastor di Australia Terima Tunjangan Untuk Pekerja, Gereja Minta Bagian

"Pengetatan aturan sangat ditunggu-tunggu, bukan hanya untuk para pastor ini, tetapi bagi pekerja pada umumnya," ujarnya.
Ombudsman hubungan ketenagakerjaan Fair Work, yang mengelola aturan program JobKeeper, menyatakan ilegal bagi majikan untuk memaksa pekerjanya untuk menyetor sebagian tunjangan ke majikan. Praktik ini sering juga disebut sebagai "cashback".
Dalam surat yang diperoleh ABC, tidak ada pertanda pihak gereja secara eksplisit memaksa para pastornya untuk memberikan sumbangan dari uang tunjangan pemerintah.
Menteri Perbendaharaan Negara (Treasurer) Josh Frydenberg menolak diwawancarai ABC dan hanya memberi pernyataan, "Bukan pada tempatnya pemerintah mendikte atau mengarahkan rakyat Australia mengenai cara membelanjakan pendapatan mereka."

ABC memastikan sebanyak 41 pastor di Keuskupan Parramatta saat ini menerima tunjangan JobKeeper.
Mereka menerima penghasilan $3.000 sebulan atau hampir dua kali dari gaji bulanan mereka sebesar $1.590.
"Sejumlah pastor menyebut hal ini sebagai rejeki nomplok," kata pegawai senior Gereja Katolik yang tak bersedia disebutkan namanya.
Gereja Katolik meminta para pastor yang menerima tunjangan JobKeeper bagi pekerja terdampak COVID-19 di Australia, agar menyumbangkan sebagian uang tersebut kepada pihak gereja
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya