Sejumlah Pekerja Amazon Flexi Menceritakan Kesulitan Mereka Mengirimkan Paket

Amazon mengatakan pengemudi dapat mengajukan permohonan untuk dipulihkan setelah dihentikan, dengan mengatakan 24 pengemudi dipulihkan melalui proses tersebut.
Tetapi Amazon menolak mengatakan jumlah total pengemudi yang diberhentikan sejak Flex diluncurkan di Australia.
Perlunya keterlibatan lembaga negara
Michael Rawling dari Law School di University of Technology Sydney percaya jika kasus-kasus, seperti yang dialami Ryan memperlihatkan kepada Pemerintah Federal Australia untuk memberikan wewenang kepada lembaga Fair Work Commission untuk mengadili perselisihan antara kontraktor dan perusahaan teknologi, seperti Amazon.
"Pemutusan ini terjadi karena alasan yang berubah-ubah dan sewenang-wenang," katanya.
"[Saat] karyawan memiliki perlindungan, hak pemecatan yang tidak adil, dan hak perlindungan umum untuk mengatasi hal-hal semacam ini, para pekerja belum tentu memiliki hak-hak itu."
Ia mengatakan Fair Work Commission juga harus memiliki kekuatan untuk secara kolektif dapat melakukan tawar-menawar dengan Amazon dalam menetapkan tarif blok, karena selama ini hanya diputuskan sendiri oleh Amazon.
Amazon mengatakan mereka mematuhi standar pembayaran yang ditetapkan oleh peraturan pengemudi di negara bagian tempat ia beroperasi.
Satu-satunya cara bagi pekerja di sektor 'gig-economy' untuk melawan keputusan perusahaan seperti Amazon dan Uber adalah melalui pengadilan.
Saat barang yang dipesan lewat internet telat diterima, siapa yang menanggungnya? Ini menjadi pertanyaan sejumlah kurir yang bekerja di Amazon Australia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam