Sejumlah Pekerja Amazon Flexi Menceritakan Kesulitan Mereka Mengirimkan Paket

Flex juga menjadi sebuah simbol pergeseran dalam dunia kerja, dengan gaji pengemudi dan pengirim kurir digantikan oleh pekerja subkontraktor yang hanya memiliki sedikit hak kerja dan tak ada jaminan akan terus mendapat penghasilan tetap.
"Inilah jenis pekerjaan di abad ke-19 yang kita lihat, sebelum adanya pengembangan standar minimum di bawah perlindungan ketenagakerjaan," ujar Michael Rawling, dosen senior hukum ketenagakerjaan di University of Technology Sydney.
"Ini adalah pertarungan Daud dan Goliat antar pekerja yang lemah secara hukum dengan perusahaan-perusahaan besar teknologi multinasional yang masuk ke pasar Australia dan membuat kondisinya makin buruk."
Saat kerja dengan Amazon, Alex memulai harinya dengan pergi dari rumahnya di Melbourne ke empat depot Amazon.
Saat ia tiba, biasanya sudah ada antrean dari pengemudi yang mulai mengambil paket yang hendak dikirim.
"Jika saya mulai kerja jam 10 pagi, saya harus 15 menit sebelumnya karena antrean panjang dari mobil kurir lain."
Begitu ia masuk, ia harus mengambil 30 sampai 40 paket Amazon, yang dibayar AU$108 atau lebih sedikit dari Rp1juta, untuk empat jam.
Amazon biasanya memberikan tarif bayaran lebih untuk akhir pekan dan hari libur nasional.
Saat barang yang dipesan lewat internet telat diterima, siapa yang menanggungnya? Ini menjadi pertanyaan sejumlah kurir yang bekerja di Amazon Australia
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Sembilan Tewas karena Banjir di Amerika Serikat
- Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat, Perusahaan Ini Siap Menyerap Ribuan Pekerja