Sejumlah Pengusaha Akui Ada Setoran Bulanan di Pelabuhan
jpnn.com, BATAM - Praktek pungli bukanlah barang baru di pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau.
Praktek ilegal itu disinyalir sudah berlangsung bertahun-tahun.
Namun belum ada yang terungkap hingga akhirnya Satuan Petugas (Satgas) Pungli Polda Kepri menangkap Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelabuhan Batuampar, Adil Setiadi, Senin (8/5).
Ketua Asosiasi Forwarder dan Logistik Indonesia (AFLI) Batam, Daniel Burhanuddin mengakui praktek pungli sudah lama terjadi di pelabuhan tersebut.
"Biasanya kami kasih 'bulanan' dulu. Sekarang saja yang sudah tidak lagi," kata Daniel.
"Bulanan" yang dimaksud Daniel adalah uang pelicin yang rutin disetor tiap bulannya untuk mempermudah urusan di Pelabuhan Batuampar.
Sebagai pengusaha forwarder, uang yang disetorkan pasti dibutuhkan untuk melancarkan pengurusan dokumen lalu lintas barang.
Nilainya kata Daniel bervariasi hingga jutaan rupiah. Pihaknya sendiri biasa menyetor Rp 1,5 juta rupiah perbulannya.
Praktek pungli bukanlah barang baru di pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau.
- Pilkada Sumsel 2024, Eddy-Riezky Janji Hapus Pungli di Sekolah
- PTSL Dijadikan Lahan Pungli, Kades di Serang Rugikan Warga Ratusan Juta Rupiah
- Polisi Bongkar Kasus Pungli Dana Pendidikan di Majene
- Jika jadi Wagub Sumsel, Riezky Aprilia Janji Berantas Pungli di Sektor Pendidikan
- Warga Bogor Kecewa Pelaku Pungli Pasar Tumpah Kembali Berkeliaran
- Aktivis Pendidikan di Bandung Diduga Lakukan Pungli PPDB SMA 2024