Sejumlah Permintaan Jokowi ke Jepang, Apa Saja?
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/6). Kedatangan Taro Kono dalam dialog strategis dengan Menlu RI Retno P Marsudi.
Tahun ini juga merupakan momen khusus mengingat Indonesia dan Jepang merayakan 60 tahun hubungan bilateral.
Pertemuan Jokowi dengan Taro Kono diawali dengan menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan Jepang terkait pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020.
"Indonesia akan berusaha secara maksimal untuk memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia," kata Jokowi.
Mengenai hubungan bilateral kedua negara, Presiden Ketujuh RI memandang bahwa Jepang merupakan mitra strategis bagi Indonesia. Dia berharap ke depan Indonesia-Jepang dapat saling meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
"Tahun ini kita memperingati 60 tahun hubungan bilateral. Peringatan ini harus dijadikan momentum baru penguatan kerja sama di berbagai bidang," ucapnya.
Jepang sendiri merupakan negara yang banyak menanamkan investasi bidang ekonomi di Indonesia. Pada 2017 lalu tercatat bahwa Negeri Matahari Terbit telah menanamkan investasinya tidak kurang dari USD 5 miliar di tanah air.
"Selama pemerintahan saya pembangunan infrastruktur dilakukan secara intensif. Saya senang Jepang menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur di Indonesia," kata mantan wali kota Surakarta itu.
Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono, di Istana Merdeka, terkait dialog strategis antara Indonesia dengan Jepang.
- Diundang Respati-Astrid ke Angkringan, Jokowi: tetapi yang Bayarin, Saya
- Setelah Bertemu Prabowo, Jokowi Ngobrol Rahasia dengan Paslon di Pilwakot Solo Ini
- Bertemu Prabowo dan Jokowi, Ahmad Luthfi Ungkap Pesan yang Disampaikan
- Aksi 411 di Kawasan Patung Kuda, Lihat Massanya
- FPI Gelar Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Pemilik Fufufafa, Begini Penampakannya
- Demo FPI Hari Ini, Pengamat Menduga Agenda Aksi 411 Balas Dendam