Sejumlah Raksasa Teknologi Tinggalkan Tiongkok karena Faktor Regulasi dan Ekosistem Berbeda
Amazon juga menghadapi masalah lisensi karena menerbitkan buku di e-reader.
Pada tahun 2021, laporan Reuters menunjukkan upaya Amazon menyelesaikan masalah ini dengan meluncurkan proyek Buku Tiongkok, yang mensyaratkan kemitraan dengan organ propaganda Partai Komunis Tiongkok dalam mempromosikan buku-buku Presiden Xi Jinping.
Amazon diketahui telah menghapus komentar dan ulasan untuk buku-buku Presiden Xi setelah ada permintaan dari Pemerintah Tiongkok.
Pengalaman konsumen di Tiongkok
Meskipun perusahaan Barat menyebutkan peraturan ketat sebagai penghalang dalam pasar Tiongkok, namun sejumlah konsumen lokal menceritakan kisah yang berbeda.
Xiaofeng Luo, seorang kutu buku berusia 25 tahun dari Provinsi Zhejiang, mengaku telah membaca "sekitar 100 buku" melalui Kindle saat dia berusia 17 tahun.
Namun dalam dua tahun terakhir, dia tidak lagi menggunakan produk Amazon itu sama sekali.
"Saya tidak dapat menemukan buku yang saya ingin baca di Kindle. Saya akan mendapatkan novelnya di Amazon, tapi anehnya tidak ada versinya di Kindle," katanya.
Teman-teman Luo merekomendasikan untuk mencoba WeRead, platform e-reading yang dibuat oleh Tencent sebagai produk sampingan dari aplikasi sosial WeChat.
Sejumlah perusahaan raksasa teknologi memutuskan untuk meninggalkan pasar domestik Tiongkok
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Wanita Global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis