Sejumlah Reaktor Nuklir Terbakar
Korban Tewas Lampaui 1.000 Orang
Sabtu, 12 Maret 2011 – 06:42 WIB
Gempa dan tsunami kali ini merupakan terbesar di Jepang. Japan Meteorological Agency menyatakan, kedahsyatan gempa kemarin melampaui kekuatan gempa Great Kanto pada 1 September 1923. Saat itu, gempa dahsyat 7,9 SR tersebut menewaskan lebih dari 140 ribu orang di kawasan Tokyo.
Dampak gempa kali ini juga diprediksi melewati gempa Kobe pada 1995 yang mengakibatkan kerugian USD 100 miliar (sekitar Rp 900 triliun) dan menjadi bencana alam termahal dalam sejarah di dunia. Kerusakan ekonomi akibat gempa dan tsunami di Samudera India pada 2004 diperkirakan membawa kerugian USD 10 miliar (sekitar Rp 90 triliun).
Gempa dahsyat kemarin membuat penumpang sebuah kereta bawah tanah di Tokyo menjerit dan dicekam ketakutan. Mereka berupaya meraih tangan penumpang lain atau mencari pegangan agar tidak terjatuh dan luka. Guncangan memang cukup dahsyat sehingga orang sulit berdiri akibat gempa.
Ratusan pekerja kantor dan pembelanja berlarian ke jalan di Hitotsugi, kawasan belanja di Akasaka, pusat Kota Tokyo. Aneka barang rumah tangga dan kebutuhan pun berceceran di jalan dari rak sejumlah toko yang roboh.
The U.S. Geological Survey (USGS) awalnya menyatakan bahwa kekuatan gempa kemarin sebesar 7,9 SR dengan kedalaman 15,1 mil di timur Sendai. Tetapi, USGS kemudian merevisi bahwa kekuatan gempa mencapai 8,9 SR.
TOKYO -- Gempa dahsyat berkekuatan 8,9 skala Richter (SR) yang disertai gelombang pasang laut (tsunami) menerjang pantai timur laut Jepang
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan