Sejumlah Temuan FSGI tentang Pelaksanaan UN

jpnn.com - JAKARTA--Posko Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) membeber sejumlah masalah dalam pelaksanaan UN 2016. Salah satunya masalah teknis, perlengkapan/sarana dan prasarana.
Menurut Heru Purnomo, Ketua Serikat Guru Indonesia (SEGI) Jakarta, masalah teknis mulai dari kekurangan komputer sehingga pihak sekolah harus pontang-panting mencari pinjaman laptop ke mana-mana.
Banyak orang tua siswa yang merelakan laptopnya dipinjam selama dua minggu oleh sekolah. Sekolah rata-rata harus meminjam laptop 20 – 60 buah
“Listrik padam dan server ngadat terjadi di beberapa tempat, seperti di Tanjung Redeb sehingga siswa yang sesi pertama baru bisa mengikuti UN pada pukul 15.10 – 17.10, dan yang sesi kedua pukul 18.30-10.30. Hal ini mengakibatkan siswa kecewa dan sudah kelelahan menunggu,” urai Heru.
Dia menambahkan, listrik padam juga sempat dialami oleh peserta UN SMA AL Azhar Palu. Untungnya sekolah memiliki genset sehingga UNBK bisa dilanjutkan di sekolah tersebut.
"Kalau di SMAN 10 Bogor, listrik tidak padam tapi server bermasalah dan tiba-tiba keluar sistem, para siswa harus menunggu server diperbaiki baru bisa melanjutkan kembali," tandasnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental