Sejumlah Tokoh Mendesak Ada Kementerian Khusus Kawasan Timur Indonesia

Sejumlah Tokoh Mendesak Ada Kementerian Khusus Kawasan Timur Indonesia
Archipelago Solidarity Foundation menggelar FGD di Jakarta, Sabtu (21/9), membahas pentingnya ada kementerian khusus kawasan timur Indonesia. Foto: dok Panitia FGD

“Sudah ada yang desain seperti kawasan timur itu di masa depan. Mereka tidak lagi menjadikan negara sebagai acuan utama, tetapi keberadaan sumber daya alam menjadi sasaran di masa depan,” tegasnya.

Untuk itu, katanya, perlu adanya satu rencana yang matang untuk mempercepat pengembangan kawasan timur, sekaligus untuk mengantisipasi ancaman pengaruh dari negara asing yang berebut pengaruh di Pasifik.

“Semua perlu duduk bersama untuk melahirkan paradigma baru percepatan pengembangan kawasan timur, termasuk mempertimbangkan pendekatan antropologis sosiologis,” katanya.

Menurutnya, berbagai konflik yang ada di Papua, misalnya, boleh dibilang sudah mengarah kepada genosida merangkak (creeping genocide), sehingga semakin menyulitkan untuk mengejar ketertinggalan yang ada.

Sementara itu, Prof. Augy mengatakan, sebenarnya kawasan timur memiliki sejumlah keunggulan, termasuk sumber daya alam, sehingga kalau dimaksimalkan sangat berpotensi untuk mempercepat kemajuan kawasan timur.

Hanya saja, kata Augy, dia belum melihat adanya upaya sistematis dan konsisten untuk mengembangkan potensi yang ada.

Dia menjelaskan, dari sisi waktu saja, sebenarnya kawasan timur memiliki keunggulan karena lebih duluan aktif sekitar dua jam dibandingkan dengan wilayah di kawasan lain. Dengan keunggulan ini, sebenarnya ada sejumlah peluang yang terbuka untuk berbagai aktivitas, terutama di bidang ekonomi.

“Hanya saja, seolah ada kekhawatiran dan seolah tidak mau kalau kawasan timur ini maju. Jadi, tidak ad acara lain, kecuali semua elemen di kawasan timur bersatu untuk melahirkan satu gagasan yang utuh untuk mempercepat kemajuan kawasan ini,” jelas Augy.

Demi mencapai Indonesia Emas 2045, perlu ada kementerian kawasan timur Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News