Sejumlah Universitas di Sydney Diguncang Skandal Pelanggaran Akademik
Sejumlah universitas di Sydney, Australia, diguncang skandal pelanggaran akademik, salah satu bentuknya yaitu maraknya penggunaan jasa penulisan esai di kalangan mahasiswa.
Menanggapi hal ini Vice-chancellor University of Sydney, Dr Michael Spence, menegaskan dia akan memimpin sendiri sebuah satgas yang akan menyelidiki pelanggaran akademik yang menggunakan metode baru.
Informasi yang diperoleh ABC menyebutkan salah satu bentuk pelanggaran adalah mahasiswa yang membayar sebuah perusahaan bernama MyMaster untuk menuliskan tugas kuliah serta mengerjakan tes berbasis online.
Sejauh ini terungkap bahwa sejumlah mahasiswa dari 16 perguruan tinggi berbeda telah teridentifikasi menggunakan jasa MyMaster tersebut.
Diketahui bahwa kini pihak kampus akan meninjau kembali cara memberi nilai pada tugas-tugas mahasiswa, untuk mengurangi peluang terjadinya pelanggaran akademik dan penyalahgunaan sistem yang ada.
Disebutkan, salah satu pilihannya solusinya adalah dengan menerapkan sistem "ujian di kelas" guna mendapatkan perbandingan dengan hasil hasil kerja mahasiswa yang dikumpulkan secara online.
Sementara itu University of New South Wales (UNSW) menjelaskan ada 19 mahasiswanya yang teridentifikasi terlibat dalam skandal pelanggaran akademik ini.
Juru bicara UNSW menjelaskan, sejumlah kasus saat ini masih diselidiki lebih lanjut sementara sebagian lainnya telah diputuskan hasilnya.
Sejumlah universitas di Sydney, Australia, diguncang skandal pelanggaran akademik, salah satu bentuknya yaitu maraknya penggunaan jasa penulisan
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya