Sejumlah Warga Indonesia di Australia Merasa 'Tidak Nyaman' Mendukung Palestina

"Para pemimpin di New South Wales mengatakan jangan ikut unjuk rasa ini. Tapi, nyatanya ada ribuan orang di sini."
Suar menyala di kerumunan pengunjuk rasa Melbourne
Di Melbourne, para pengunjuk rasa berjalan bersama dari State Library Victoria menuju pusat kota dan gedung parlemen dengan dikawal polisi.
"Kami akan tetap menyampaikan solidaritas, kami akan terus hadir dan berdiri bersama kalian, saudara-saudara kami di Gaza, sampai dibebaskan," ujar salah satu pembicara di acara unjuk rasa.
Pernyataan ini disambut sorakan yang menyerukan pembebasan Palestina.
Mereka menyampaikan kekhawatiran atas serangan dan blokade yang diberlakukan di Gaza.
Walaupun unjuk rasa berlangsung secara damai, sebuah rekaman dari helikopter menunjukkan sempat ada insiden saat flare atau suar dinyalakan salah satu peserta unjuk rasa.
Sempat terjadi cekcok antara polisi dengan beberapa warga, saat anggota polisi mencoba memadamkannya.
Dalam pidato terakhir kepada pengunjuk rasa di luar parlemen, seorang perempuan asal Palestina mengatakan ia merasa "sakit, marah, dan dikhianati."
Sejumlah warga Indonesia ikut serta aksi solidaritas untuk Palestina yang digelar di Melbourne, Minggu kemarin
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza