Sejuta Pekerja Terancam PHK
Pengusaha Prioritaskan Lepas Pekerja Kontrak
Rabu, 28 Januari 2009 – 07:51 WIB
Namun begitu, Sofyan berharap tidak ada PHK sampai berakhirnya Pemilu. Sebab biasanya akan ada banyak order dari dalam negeri menjelang Pemilu. Dengan begitu, perusahaan tidak perlu mengurangi atau menghentikan produksi. Untuk itu, dia meminta PHK menjadi pilihan terkahir pengusaha.
Baca Juga:
“Kalau nggak ada order, rumahkan dululah. Untuk yang pekerja tetap baru kelihatan nasibnya nanti setelah Pemilu,” katanya.
Sementara itu Ketua Apindo DKI Jakarta, Soeprayitno mengatakan di DKI Jakarta saja jumlah potensi pekerja outsourcing yang bakal di PHK mencapai 10.000 orang. Pada bulan Desember 2008 lalu angka PHK tenaga kerja outsourcing di Jakarta sudah mencapai 4 ribu orang. “Sangat mengkhawatirkan jika kondisi krisis ekonomi ini dibarengi dengan krisis politik. Apalagi jika terjadi perubahan regulasi pemerintah,” tuturnya.
Menurut dia, daya tahan perusahaan dalam menghadapi krisis finansial global sekarang ini berbeda-beda. Namun yang paling banyak terkena pengaruh negatif adalah industri yang padat karya, seperti tekstil, garmen. Hal yang sama juga terjadi di beberapa hotel berbintang. “Mereka mengeluh sudah banyak yang membatalkan penyelenggaraan konvensi atau seminar-seminar. Trurunnya bisa 10-15 persen,” jelasnya.(wir/fan)
JAKARTA – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) diperkirakan masih akan terjadi tahun ini. Imbas krisis finansial global yang memangkas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mesin Cuci Terbaru Midea Tawarkan Efisiensi dan Kepraktisan
- Strategi Marketing yang Tepat Bikin Merek Produk Melekat Diingatan Konsumen
- Sambut Imlek, ANTAM Hadirkan Emas Edisi Tahun Ular Kayu, Cus Diborong!
- Produk SIG Diminati, Toko Bangunan Ini Makin Cuan Lantaran Fokus Pasarkan Semen Hijau
- Persiapkan Masa Pensiun yang Aman untuk Karyawan, IFG Gelar Seminar & Talkshow
- Bukalapak Menolak Tutup, Lakukan Transisi