Sekali Lagi, Cicak Vs Buaya atau Buaya Vs Buaya?
Oleh Dhimam Abror Djuraid
Presiden SBY pun angkat bicara. Menurut SBY, ada sejumlah permasalahan di ketiga lembaga penegak hukum saat itu, yakni Polri, Kejaksaan Agung, dan KPK.
Karena itu solusinya ialah pihak kepolisian dan kejaksaan dengan tetap mempertimbangkan asas keadilan tidak membawa kasus Bibit dan Chandra ke pengadilan. Namun, tetap perlu tindakan-tindakan korektif dan perbaikan terhadap ketiga lembaga itu.??
Tiga tahun kemudian kasus Cicak Vs Buaya kembali terjadi pada awal Oktober 2012. Kasus itu dipicu oleh langkah KPK mengusut kasus dugaan korupsi simulator SIM yang menjerat mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo.
??Puluhan anggota Brigade Mobil Polri mengepung gedung KPK. Mereka berniat menangkap salah satu penyidik KPK, Novel Baswedan, yang dituduh terlibat aksi penganiayaan berat saat masih bertugas di Polda Bengkulu.
Aktivis antikorupsi kembali beraksi atas aksi kepolisian mengepung gedung KPK tersebut.?? Mereka membuat pagar betis di gedung KPK dan mendesak Presiden SBY turun tangan.
Presiden SBY kembali angkat bicara. Menurut SBY, apabila KPK dan Polri bisa memberikan penjelasan yang jujur dan jelas, kasus Cicak Vs Buaya jilid II tidak akan terjadi.??
Cicak Vs Buaya kembali muncul di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015. Sebelas hari setelah KPK menetapkan Komjen Budi sebagai tersangka, kepolisian menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto pada Jumat (23/1/2015).
Setelah Bambang Widjajanto ditangkap, Presiden Jokowi memanggil Ketua KPK dan Wakapolri. Jokowi memberikan pernyataan singkat untuk meminta institusi Polri dan KPK memastikan proses hukum yang ada harus objektif dan sesuai dengan aturan undang-undang.
Perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dengan Polri yang lebih beken dengan istilah Cicak Vs Buaya sudah terjadi beberapa kali.
- Pemuda Muhammadiyah Desak KPK Segera Tangkap Harun Masiku: Pihak yang Menghalangi Harus Ditindak
- Bantu Polri, Ketua Umum GP Ansor Akan Terjunkan Banser Amankan Nataru 2024
- Kasus Korupsi Pj Wali Kota Pekanbaru, KPK Sita Rp 1,5 M dan 60 Perhiasan
- PDIP Putar Video Represi Polisi yang Bikin Rekapitulasi di Paniai Dihentikan
- PDIP Sebut Oknum Intervensi Pilkada Papua Tengah, Kapolda hingga Kapolres Harus Dicopot
- 15 Pelaku Pungli di Rutan KPK Divonis Penjara, Hukuman Deden & Hengki Paling Lama